Part 2 (untuk part 1 klik disini)
Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.
Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar
ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih
ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh
lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang
gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil
di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.
"Ohh.. Mas sayang" jeritnya tertahan.
"Aku nggak kuat Mas.." tambahnya lirih.
Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan
tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di
hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah
berdiri tegang sekali.
Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku
dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan
memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika
menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut
mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri
buah zakarku.
"Ohh.. Sayang" desahku pelan.
Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan
yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis
menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya
berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di
tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.
Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada
lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang
sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan
mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir
birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan
antara anus dan bibir bawah vaginyanya.
"Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat" jeritnya lirih.
Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku
menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian
dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya
menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.
"Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah" pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.
Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.
"Slepp.." irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.
Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.
"Hekk.. Mmm.." gumamnya lirih.
Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku
padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta
memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan
buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang
penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung
penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena
mulutku juga masih mengulum bibirnya.
"Mmm.. Mmm" gumamnya.
Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan
memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan
kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk
kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme
pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat
dan menggigit bibir bawahnya lirih.
"Ohh.. Mas sayangg.." jeritnya bergetar.
Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya
menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku
serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian
tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.
"Thanks yah.. Mas sayang"ucapnya mesra.
Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.
"Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini" ucapku kemudian.
Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku
membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang
pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya
menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan
belahan vaginanya yang menggairahkan.
Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan
mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser
kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan
mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.
"Slepp.." masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
"Sss.." sang gadis mendesah menerima desakan penisku.
Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang
sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara
bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk
kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.
Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku
dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi
seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya
dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.
"Ohh.. Mas sayang" desahnya.
Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi
memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan
pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik
wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum
bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.
"Sayang aku mau keluar nih," bisiku lirih.
"Ohh.. Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan.
Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas
ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat
terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku
lebih dalam.
"Creett.. Ohh.. Sayang," jeritku kemudian.Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan
beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa
saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan
sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak
bisa aku ungkapkan.
Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.
Tamat
Untuk Cerita dewasa lain klik disini
Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.
"Aku nggak kuat Mas.." tambahnya lirih.
"Sss.." sang gadis mendesah menerima desakan penisku.
"Ohh.. Mas sayang aku juga mau" sahutnya pelan.
Tamat
Untuk Cerita dewasa lain klik disini
Posted by 1/26/2013 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No active link, No Spam !! you do it ? "DELETE"